KSM Subur Jaya Wadah Pengusaha Kerupuk Cikoneng

pangersa abah aos

CIAMIS, JP.COM:Kecamatan Cikoneng terkenal dengan sentra kerupuk di Kabupaten Ciamis. Betapa tidak, produksi kerupuk di Kecamatan yang berbatasan dengan Kota Tasikmalaya ini memang sudah ada sejak zaman dulu. Banyak pengusaha sukses yang lahir atau berasal dari Cikoneng. Salah satu sentra industri kerupuk terbesar adalah di Desa Margaluyu.IMG00200-20110519-1741

Di Margaluyu ada Koperasi  Serba Usaha (KSU) Ikhtiar Swadaya Mitra (ISM) Subur Jaya,Koperasi ini sebagain besar anggotanya adalah para perajin makanan ringan “KSU ISM Subur Jaya terbentuk tidak bisa lepas dari program MM Dompet Dhuafa. Waktu itu tahun 2009 di desa kami ini para pengusaha kecil mendapatkan bantuan,” terang Siti.ketua Koperasi.

Penguatan Usaha Mikro IRT berbasis makanan ringan merupakan program MM Dompet Dhuafa di Cikoneng. Program ini hadir lantaran mayoritas IRT makanan ringan belum memperhatikan aspek kesehatan dan keamanan. Produk pun kurang bisa bersaing dengan produk yang lebih modern dan pabrikan. Padahal, sentra-sentra produksi tersebut telah berjalan puluhan tahun.

Bacaan Lainnya

Sementara masing-masing IRT berjalan sendiri-sendiri sehingga terjadi persaingan kurang sehat di antara para pengusaha. Hadirnya program MM di Cikoneng mendorong peningkatan kesejahteraan komunitas pengusaha skala mikro, khususnya pelaku IRT makanan ringan.

“Waktu itu ada pendamping yang didatangkan langsung dari Jakarta. Menetap di desa kami selama program berlangsung,” tutur Siti. Siti menambahkan melalui pendamping, program disosialisasikan dan dijalankan. Pelatihan pembukuan, kewirausahaan, pemasaran, serta pembuatan makanan sehat dan aman merupakan realisasi program MM di Cikoneng.

Wawan Mujib Ridwan (40), salah seorang pelaku IRT kerupuk kulit menuturkan, program MM telah memberikan manfaat bagi dirinya. “Selain pengetahuan, terutama pemasaran, yang kami dapat, kekeluargaan sesama pengusaha terjalin karena berkomunitas,” katanya.

Usai berjalan selama setahun, program MM pun hendak melakukan exit program. Para penerima manfaat program dan pendamping pun lantas merumuskan langkah ke depan. “Nah, saat itulah para pelaku usaha IRT mengusulkan dibentuk koperasi dan disetujui oleh pendamping,” papar Siti.

Usul tersebut lantas diajukan ke MM. Setelah disetujui dan mendapat dukungan dari MM, pada 24 November 2010 terbentuk KSU ISM Subur Jaya dengan Nomor Badan Hukum: 17/BH/XIII.6/KUKUM/2010.

Mitra Usaha Mikro

KSU ISM Subur Jaya memang bukan koperasi pertama dan satu-satunya yang ada di Cikoneng. Meski demikian, warga yang umumnya para pelaku usaha mikro lebih memilih KSU ISM Subur Jaya sebagai mitra usaha. “Dari segi margin lebih rendah dari yang lain. Maksimal 2%,” ungkap Nina Kurniawati (32), mitra KSU ISM Subur Jaya, pemilik usaha warung kelontongan.

Hal tersebut dibenarkan Siti. Koperasi yang ia pimpin mematok marjin maksimal 2%. Kebijakan tersebut dibuat agar tidak terlalu membebani mitra dan anggota. Di koperasi lain, informasi Siti, margin bisa lebih dari 2,5%.

“Para mitra usaha yang memanfaatkan layanan pinjaman dari Subur Jaya beragam. Mulai dari usaha kerupuk, cilok, warung, penjual baso, hingga tukang kredit. Total ada 17 kelompok mitra,” terangnya.

Layanan pinjaman modal dari Subur Jaya juga dimanfaatkan Wawan. Ia mengaku terbantu. Diakuinya, kebutuhan utama usaha mikro adalah ketersediaan modal. “Modal mah emang nomor satu. Setelah itu yang dipikirin pemasarannya bagaimana,” tutur Wawan yang dulu menjalani usaha makaroni ini.

Senada dengan Wawan, Agus Salim (26), pelaku usaha kerupuk mie merasa terbantu usahanya. Usahanya yang telah mendistribusikan produk hingga Bandung dan Purwakarta ini acapkali memerlukan modal cadangan. “Biasanya pemborong ngambil barang dulu. Jadi, untuk produksi lagi mau gak mau harus ada modal cadangan,” jelas Agus.

Melihat pertumbuhan dana dan mitra yang meningkat tiap tahun, Siti berharap eksistensi Subur Jaya dapat terus tumbuh. Dengan begitu, berbagai IRT berbasis makanan di Cikoneng yang telah berjalan puluhan tahun pun dapat bertahan hingga puluhan tahun berikutnya. [*]

Pos terkait