Batik Tasik, Motifnya Bernuansa Parahyangan tapi Dilupakan Orang

 

TASIK, JP.COM- Tasik bukan hanya terkenal dengan kerajinan dan bordirnya, tapi Tasikmalaya dulu terkenal dengan batiknya. Namun sayang batik Tasik kalah promosi dengan batik solo, Pekalongan, Cirebon, Banyumasan dan batik lainnya. Padahal batik Tasik sempat jaya pada masanya.

Batik Tasik yang kini masih lestari yang berada di sentra Batik Tasikmalaya yang beralamat di Kampung Ciroyom dan Cigeureung, Kelurahan Nagarasari Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya. Untuk mencapai daerah ini sanga mudah. Ada angkutan umum bisa naik angkot 09 atau 06 dari Terminal Indihiang dan Terminal Pancasiila.

Bacaan Lainnya

Batik Tasikmalaya dikerjakan dalam 2 teknik pembuatan yaitu teknik cetak dan teknik tulis. Untuk batik tulis, harganya lebih mahal dari batik teknik cetak.

Ada 3 motif Batik Tasikmalaya, yaitu Batik Sukapura, Batik Sawoan, dan Batik Tasik. Batik Sukapura secara sepintas menyerupai batik Madura dengan ragam hias yang kontras dalam ukuran motif dan warna. Batik Sawoan adalah batik yang didominasi warna coklat seperti buah sawo ditambah warna indigo dan ornamen warna putih, mirip Batik Solo.

Sedangkan Batik Tasik memiliki ciri warna-warna yang cerah karena pengaruh dari batik pesisiran. Motif batik Tasikmalaya sangat kental dengan nuansa Parahyangan, seperti bunga anggrek dan burung. Selain itu ada juga motif Merak-Ngibing, Cala-Culu, Pisang-Bali, Sapujagat, dan Awi Ngarambat. Batik Tasik memiliki kekhususan tersendiri, yaitu bermotif alam, flora, dan fauna. Batik Tasik hampir sama dengan Batik Garut, hanya berbeda dari sisi warnanya yang lebih terang.

Selain jenis-jenis di atas, Anda akan menemukan seribu satu motif batik Tasikmalaya lainnya, seperti akar, antanan, balimbing, guci latar batu, lancah tasik, awi ngarambat, sente, rereng daun peuteuy papangkah, tsunami udey, merak, calaculu, gunung kawi, kadaka, lamban samping, lancah sawat ungu, rereng orlet, renfiel, rereng sintung, manuk rereng peutey selong, manuk latar sisik, merak latar haremis, merak ngibing, parang, sidomukti payung, sisit naga, taleus sukaraja, dan turih-wajit-Limar.(smbr/dars)

Pos terkait