DEPOK – Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengungkapkan bahwa potensi seni dan budaya lokal semestinya dapat dimanfaatkan sebagai aset ekonomi kreatif. Pada acara Dialog Pemuda bersama Karang Taruna di Taman Kota Depok, Jum’at (03/04), Deddy menuturkan bahwa saat ini sebagian besar gedung kesenian berada di pinggiran kota, padahal idealnya gedung kesenian ada di tengah kota.
“Mengapa ada paradigma gedung kesenian selalu di pinggiran kota? Mengapa tidak di tengah kota? Karena masyarakat belum berfikir nilai budaya dan seni dapat menjadi aset ekonomi kreatif,” ujar Deddy pada acara Dialog Pemuda.
Deddy juga mengungkapkan bahwa perputaran ekonomi kreatif ada di atas perekonomian migas dunia. Karenanya, merupakan peluang besar, terutama bagi pemuda untuk dapat menjajaki seni dan budaya ke bidang ekonomi kreatif, seperti di negara-negara di Afrika dan Amerika.
“Di Afrika dan Amerika itu ekonomi musik tradisionalnya sudah mencapai 8 Milyar USD,” pungkas Deddy memotivasi para pemuda yang tergabung dalam Karang Taruna dan komunitas-komunitas se-Kota Depok.
Menyambung pernyataan Deddy, Wakil Walikota Depok Idris Abdul Shomad mengungkakan bahwa 63% dari seluruh warga Kota Depok didominasi oleh usia remaja dan pemuda. Oleh karena itu, menurutnya organisasi kepemudaan sangatlah penting, selain bagi sarana penyaluran minat dan bakat pemuda, juga menjadi pengendalian sosial dari pengaruh buruk bagi para pemuda.
“Jika tidak ada ruang untuk berekspresi, dapat dikhawatirkan terjadi penyimpangan sosial seperti terpengaruh oleh ISIS, geng motor, dan sebagainya,” ungkap Idris.