Awalnya Jualan Boneka, Urang Tasik Sukses Bangun Rumah Makan di Pulau Dewata

JURNALPRIANGAN.COM- Untuk sukses membangun rumah makan Sunda di Bali, H Endang ternuata awalnya jualan boneka pada tahun 1989. Menariknya lagi, saat itu, pertama
kalinya H. Endang berkunjung ke Bali. Seperti juga orang kebanyakan yang
datang ke Bali, Haji Endang pun datang ke Bali untuk pelesiran. Namun, dasar
berjiwa bisnis, dari hasil kunjungannya ke beberapa lokasi wisata di Pulau
Dewata, ia menangkap peluang membuka usaha.

Bisnis pertamanya adalah dengan menjual boneka sebagai suvenir. Ia mengambil
boneka dari perajin di kawasan Cijerah dan Babakan Sukamulya Holis, Bandung.
Tak kurang dari satu truk boneka tiap minggunya ia kirim ke pulau dewata.
Selain sebagai suvenir, H. Endang juga rajin memasarkan boneka buatan
Bandung itu di setiap pameran yang digelar di Bali.

Tentu saja, hidup di rantau orang pasti akan mengalami suka dan duka. Suka
karena ia kerap bertemu dengan tamu istimewa, mulai dari pejabat hingga
selebriti. Tak kurang Hanung Bramantyo, Bunga Zaenal, dan Rano Karno, pernah
singgah ke rumah makannya. “Kalau orang lain mengejar-ngejar artis, kalau
saya mah malah didatangin artis,” kata Haji Endang bangga.

Mengenai dukanya, hidup di Pulau Bali terlalu banyak godaan, terutama tamu
yang berpakaian sambil mengumbar aurat. “Sebagai orang Islam, saya kan
dilarang memandang aurat. Tapi, bagaimana saya bisa menghindar atau mencegah
turis asing yang memperlihatkan aurat datang ke warung saya? Selain cuma
bisa istigfar, ya…saya harus sering pulang ke kampung halaman, he…he…,” ujar
H. Endang yang mengaku pulang ke Tasikmalaya setiap tiga bulan sekali. (berbagai sumber/muht)