BANDUNG, FOKUSJabar.com: Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) meyakini, fenomena cahaya bulat berwarna merah yang dipercaya berasal dari mahluk asing dari angkasa lain yang menghebohkan warga sekitar Jakarta, hanyalah drone buatan manusia.
Kepala Lapan Thomas Djamaluddin menegaskan, apapun jenis benda yang berasal dari planet lain, mustahil untuk bisa masuk ke bumi.
“Di luar tata surya kita saja jaraknya bisa puluhan tahun cahaya, bahkan ada yang ratusan tahun cahaya. Maka makhluk dari luar angkasa tidak mungkin sampai ke bumi,” kata Thomas, seperti dikutip Detik.
Fenomena seperti ini bukan hanya sekali terjadi di Indonesia, sebelumnya kabar fenomena ini juga sering terdengar di negara lain.
Pada tahun 1952, sekitar Washington DC dilaporkan ada tujuh UFO terlihat melayang pada akhir pekan. Hal ini terdeteksi melalui radar di Washington, dan pada masa tersebut fenomena itu berhasil diabadikan. Terlihat sekali beberapa titik cahaya yang terbang dalam bentuk formasi.
Los Angeles 1942 juga dilaporkan terlihat sebuah UFO melintas di atas Hollywood. Kejadian ini masih menjadi perdebatan dunia, pasalnya fenomena itu muncul beberapa bulan setelah serangan Jepang di Pearl Harbor, Hawaii. Awalnya masyarakat dunia meyakini hal itu sebagai awal serangan lain. Benda terbang itu sempat ditembaki dengan persenjataan anti pesawat, namun tiba-tiba benda itu menghilang.
Adapun peristiwa Roswell 1947, dimana fenomena ini juga terkenal pada masanya di New Mexico. Pada musim panas 1947, beberapa personil militer yang berbasis di wilayah Roswell dilaporkan telah mengumpulkan puing-puing UFO yang jatuh di sebuah peternakan di dekatnya.
Namun saat itu para militer mengaku bahwa puing-puing tersebut adalah peralatan pengawasan yang digunakan sebagai bagian dari operasi rahasia di daerah itu.
Hingga detik ini, banyak yang berspekulasi bahwa memang ada makhluk asing yang diamankan oleh militer setempat dan pesawat asing itu diyakini dibawa ke dalam tahanan militer pada malam itu.
(Vina/Vtr)