CIAMIS, JURNALPriangan.com: Pro dan kontra mengenai penerus Abah Anom masih saja mencuat. Bahkan cenderung menjurus ke luar dari rel Toriqoh Qodiriyah Naqsabandiyah PP Suryalaya. Debat kusir berkepanjangan itu sudah keluar dari Tanbih yang mengajarkan prinsip kerukunan. Saling caci bahkan menghina di medsos makin kencang.
Melenasir cerita Syekh Muhammad Abdul Gaos yang diupload dalam Chanel Youtube Employe of Alloh berjudul Kisah Dialog Abah Aos Dan KH Kan Kan Zulkarnaen Putra Abah Anom. Video yang dipublish pertama pada 8 Desember 2021. itu menceritakan dialog Abah Aos dengan KH Kankan sebelum Abah Anom wafat.
Abah aos menceritakan kedatangan Kang AA ( KH Kankan Zulkarnaen) di Sirnarasa. Maksud kedatangan Kang AA yakni ingin bertanya tentang perkataan Abah Anom dalam bahasa sunda. Sing katewak atuh A. Kang Aa tampaknya belum tahu makna yang tersirat dari perkataan Abang Anom. Berikut dialognya seperti ditirukan Abah Aos.
“Mang naon maksud abah nyarios kitu sing katewak atuh a. Apa maksudnya saya harus bisa menangkap,” kata Kang AA
“Kalau nangkap bogo mah agak gampang, tapi kalau nangkap lele lele harus punya taktik strategis,” kata Abah Aos. Kang Aa masih belum faham dia malah termangu.
Sekali lagi kang Aa menanyakan lagi.
“Maksudnya apa mang? (Mang panggilan Abah Aos).
“Hirqoh kemursyidan itu licin bagaikan belut. Sudah tertangkap juga bisa lepas,” kata Abah Aos.
” Oh begitu ya,” kata Kang AA.
[irp posts=”163″ name=”Ini Dia 5 Keajaiban Sholawat Bani Hasyim Kata Abah Aos “]
Lantas Abah aos pun bertanya. “Sudah dikasih tahu cara salam ke syekh Abdul Qodir Jaelani. Assalamualaiku ya malika zaman. Menurut Aa Alaikanya siapa?
Kankan menjawab Syek Abdul Qoir. Langsung abah Aos menimpali. “bukan…!. Kankan terheran-heran memang ada yang salah dari jawabannya itu? “Habis kepada siapa Mang?
“Abah Anom da Abah mah gak kenal sama Syekh Abdul qodir mah. Jangankan kepada Syek ABdul Qodir kepada Abah Sepuh juga belum pernah ketemu,” kata pangersa Abah Aos tegas.
KH Kankan hanya terdiam dengan jawab itu. Dia seperti kebingungan
[irp posts=”183” name=”Penerus Kemursyidan Abah Anom Seharusnya kepada KH Kankan Zulkarnain, Tapi Sayang… “]
Menurut Abah Aos, sebenarnya kalau Kang Kankan faham dan cerdas. Abah Anom ingin hirqoh kemursyidan itu jatuh kepada KH Kankan. Tapi sayang Kang Aa belum faham.
Tapi Kang Aa juga membuka rahasia lagi, bahwa Abah Anom pernah berkata bahwa. “Mang Saur Abah abdi mah lain ti Abah. Langsung Abah Aoss pun tanpa jeda meraih jari tangan Kang Aa lalu memasangkan cincin kepada kang kankan.
“Ih geuning pas nya cincin teh,” kata Kang Kankan.
Kata Abah Aos, harusnya KH Kankan cerdas dengan isyarat itu. Tapi sayang KH Kankan tak bisa menangkanp jadi hiqoh kemursyidan itu bukan urusan dinasti. Bener-bener urusan mursyid itu bukan uursan dinasti. Dari Rasululloh juga tidak ke putranya, Syekh tolhah tidak ke putranya.
Sebenarnya kemursyidan Abah anom bukan karena putra Abah sepuh tapi muridnya.
Semasa Abah Anom masih hidup para jenderal suka bertanya siapa penerus abah anom. Abah Aoss selalu menjawab sudah ada
“Jenderal Yoga juga bertanya siapa kira-kira penerusnya. Bukan kira-kira kata tapi tapi sudah ada,” katanya. (efe)