JURNALPRIANGAN.COM – Makin ditentang, makin membentang itulah kiprah Syekh Muhammad Abdul Gaos Saeful Maslul SM. Setiap bulannya manaqiban di Pesantren Sirnarasa Ciceuri, Desa Ciomas Kecamatan Panjalu Kabupaten Ciamis, Jawa Barat selalu disesaki ikhwan.
Para ikhwan yang sudah lama ditalqin sejak masa kemursyidan Abah Anom pun berbondong-bondong ikut pangersa Abah Aos. Salah satunya adalah mantan ketua Yayasan Serba Bhakti Korwil Sumatera Utara KH Sulthoni Sahid Arifin.
Kepada para ikhwan pada malam Manaqiban 13 Januari 2022, Kiyai Sulthoni menceritakan perjalanan ruhaninya mencari guru mursyid penerus Abah Anom. Pada tahun 2001 Sulthoni yang asli Banjarneagara, Jawa Tengah ini merantau ke Sumatera Utara untuk dagang. Minuman khas Banjarnegara Dawet Ayu.
Agar laris dagang dan selamat di perantauan dia pun mendalami ilmu himah. Karena anggapan Kiyai Sulthoni kalau merantau ke daerah keras harus sakti. Perlu ilmu jaga diri. Sulthoni mendalami ilmu perdukunan hingga ilmu hikmah. Tujuanya supaya dagangannya laris manis, dan selamat di Medan.