JURNALPRIANGAN.COM-Dai kondang KH Jujun Junaedi mengungkapkan alasan mengapa harus berguru ke Pangersa Abah Aos. Padahal banyak kiyai atau pesantren yang lebih bagus seperti di Bandung dan di tempat lain. Kiyai Jujun yang sudah menyandang gelar S3 (doktor) merasa perlu ada seorang yang bisa menunjukkan jalan.
“Kita semua termasuk yang dari Jawa Timur, Sumatera Malaysia dan Singapura datang ke Pondok Pesantren Sirnarasa atas kehendak Allah dan tidak diundang Pangersa Abah. Kita hadir ke sini dikarenakan sangat membutuhkan barokahnya,” katanya dalam ceramahnya.
Menurut KH Jujun Junaedi, banyak orang yang merasa “sok tahu”, padahal kita sangat membutuhkan petunjuk dan orang yang menunjukkannya. Tentunya orang yang menunjukkan adalah orang yang sudah tahu, yang disebut Mursyid.
Dia mengibaratkan perluanya seorang penunjuk jalan ibarat dua orang yang satu ingin pergi dari Tasik ke Jakarta dan yang satu lagi ingin pergi dari Tasik ke Bandung. Lalu berangkatlah orang yang ingin ke Jakarta itu bersama seorang penunjuk jalan yang sudah tahu Jakarta dan dia itu asli orang Betawi.
Beda lagi orang yang pergi sendirian ke Bandung tanpa petunjuk jalan. Dia pertama kali ke Bandung sama sekali nggak tahu di mana Bandung itu. Pertanyaanya dari dua orang itu mana yang paling cepat sampai tujuan ? tentu orang yang pergi ke Jakarta. Karena sudah ada penunjuk jalan tidak mungkin kesasar.
Jadi itulah alasan Abah Jujun berguru kepada Abah Aos.
